Review novel The Perfect World Of Miwako Sumida karya Clarissa Goenawan


Setelah baca sinopsisnya apa yang kalian bayangkan tentang isi dari novel ini?

Kalau aku menyimpulkan, novel ini bercerita dari sudut pandang 4 tokoh penting yaitu Miwako, Ryusei, Chie dan Fumi. 

Miwako sebagai tokoh utama (sebagaimana yang tertera di judul), Ryusei sebagai lelaki yang mencintai Miwako, Chie yang merupakan sahabat dari Miwako, dan Fumi sang kakak dari Ryusei. 
 Kepergian Miwako memberikan dampak yang berbeda-beda pada ke 3 tokoh terdekat dalam hidupnya. 

Dengan alur masa kini, novel ini mengajak kita menebak-nebak alasan Miwako mengambil keputusan untuk mengakhiri hidup. Bersama dengan Ryusei dan Chie yang berusaha mencari jawaban di berbagai tempat yang terakhir Miwako singgahi. 

Serta dengan alur masa lalu, novel ini menceritakan awal pertemuan Miwako dengan Ryusei. 


Hal yang menarik dari novel ini

Aku paling suka kisah Miwako dan Ryusei, mereka punya kebiasaan yang sama yaitu suka mengunjungi toko buku bekas. 
Agak gemas dengan bagian ini!!!!
Bookdate terlihat sangat uwuuuu!!!
Tapi perlu aku tekankan bahwa kisah cinta di antara mereka bukan tipikal menye-menye sama sekali. Mereka tetap menjalani kehidupan sebagai mahasiswa Universitas Waseda sambil melakukan pekerjaan paruh waktu dengan baik. Pokoknya ini tipe kisah romance yang sangat menarik bagiku!

Oh ya, untuk kepribadian tokoh dalam novel aku lebih tertarik dengan karakter Chie. Chie menceritakan dirinya sebagai "gadis transparan" pada masa sekolahnya. Apa nih gadis transparan??? Tenang, aku akan jelaskan sedikit. 
Pada masa SMA, chie merupakan siswa yang biasa-biasa saja. Berteman dengan banyak siswa, namun tidak ada yang terlalu dekat juga. Dalam proses pembelajaran di kelas, dia tidak terlalu menonjol dalam hal prestasi namun tetap bisa menjalaninya dengan cukup baik. Chie menyelesaikan masa sekolahnya secara damai sesuai keinginannya untuk lulus dengan mudah. 
Bagian ini sangat relate dengan kehidupan SMA-ku. Haha. Aku dulu menyebutnya dengan "ada atau tidak adanya diriku di kelas tidak membawa pengaruh besar, bahkan tidak ada yang notice / terlalu peduli dengan tidak adanya kehadiranku." Yang penting nilai cukup baik dan bisa lulus dengan mudah. 
Aku tidak bisa berhenti tersenyum saat membaca kisah Chie. Apa mungkin karena aku merasa adanya persamaan di antara kita?? 
Dan satu hal lagi, Chie pernah menulis di sebuah majalah langganan(?) Yang punya program "diari-diari" setiap kisah yang mendapat banyak suara akan dimuat di bagian depan. Nah, Chie tertarik dan mengarang sebuah cerita yang akhirnya sangat populer pada saat itu. Dan ada bagian terFAVORIT bagiku. Begini:

"Dia bisa menulis apa saja yg diinginkannya, tanpa seorang pun tahu dialah penulisnya."

AKU KEGIRANGAN BACA INIII!!!
karena menulis secara anonim itu seru bangett!!
Menurutku pribadi, merupakan sebuah kebanggaan ketika tulisan dibaca banyak orang tanpa memperdulikan siapa penulisnya. Orang-orang yang membaca murni tertarik dengan cerita yang ditulis. 

Oke, maafkan diriku yang oversharing tentang Chie hahaha. Tapi aku memang sulit menahan diri untuk tidak menceritakannya. Pokoknya aku ngefans sama karakter Chie.šŸ’–


Pengalaman membaca

Novel ini mengangkat isu-isu masa kini seperti kesehatan mental, kekerasan seksual, serta suicide. 

Meski agak berat tema yang diangkat, tapi cara menyampaikannya cukup ringan untuk dibaca. Serta mampu mengemas berbagai emosi senang, sedih, takut, getir dengan porsi yang cukup. 

Aku mencoba menebak alasan Miwako mengakhiri hidupnya seiring dengan cerita dari Ryusei dan Chie yang berusaha mencari petunjuk yang mungkin ditinggalkan Miwako.

Tapi karena kedangkalan kemampuanku, jawabannya agak meleset dari perkiraan. Ibaratnya nih, dari 100% keseluruhan cerita aku hanya berhasil menebak 50% saja. Hehe. Tapi bukan sebuah masalah karena aku benar-benar larut dalam teka-teki dan emosi dalam novel ini. Meski aku awalnya agak kesal dengan Miwako yang terkesan sangat menutup diri dan egois. Namun setelah mengetahui keseluruhan cerita, aku merasa bersalah karena kepiluan dari latar belakang kisah Miwako.

Bagi kalian yang punya trigger mengenai tema ini, mungkin akan merasa tidak tenang. Karena memang cukup sensitif meski pada sampul "colorful" dan judulnya "perfect world" malah terkesan menceritakan kebalikannya. 


Ulasan akhir

Novel ini bisa memberi banyak insight yang menarik meski dengan tema yang cukup berat.
Dan itulah yang menjadi nilai tersendiri, akan ada banyak kejutan saat membaca lembaran demi lembaran ceritanya semakin membuat penasaran. 
Tapi aku sedikit menyayangkan kenapa akhir dari keseluruhan cerita penyebab kematian Miwako harus melalui kemampuan supranatural? Menurutku agak kurang pas saja. Karena seakan jadi sia-sia usaha Ryusei dan Chie menjelajahi berbagai tempat jika pada akhirnya jawaban tidak ada di sana. 
Meski hal ini tidak merusak kepiluan kisah Miwako yang disampaikan. 

Novel karya Clarissa Goenawan ini adalah yang pertama kubaca. Ada novel lain yang tema sampulnya hampir sama dengan novel ini. Tapi aku belum membaca dan belum ada rencana untuk membacanya. 
Overall, kisahnya cukup menarik dan sebenarnya banyak sekali Quotes yang bagussss. Tapi aku tidak menulisnya di sini karena tujuannya kan cuma nulis review saja hehe.

Aku merekomendasikan novel ini jika kalian tidak ada masalah / trauma tentang kesehatan mental, kekerasan seksual dan suicide. 
Apalagi bagi kalian yang suka teka-teki mungkin akan cocok dengan novel ini. Atau yang ingin bacaan tidak terlalu berat dan tidak mainstream bisa nih baca novel ini. 

Baiklah, sampai sini yang bisa aku sampaikan.
Semoga bisa menjawab keingintahuan kalian akan novel The Perfect World of Miwako Sumida.
Terima kasih banyak sudah berkenan membaca ulasankuuuušŸ„°
Sampai jumpa di review novel selanjutnyaaa❤️


Komentar