Review Novel Kim Ji Yeong


Judul Buku             : Kim Ji-Yeong, Lahir Tahun 1982

Penulis                    : Cho Nam-Joo

Jumlah halaman : 192 Halaman

Tanggal Terbit     : Cetakan ketiga, Juli 2020

Penerbit                  : PT. Gramedia, Jakarta


Aku pertama kali tau tentang novel ini dari Irene Red Velvet. Sempat ramai diberitakan adanya beberapa fanboy Irene Red Velvet yang melakukan aksi membakar photocard Irene sebagai bentuk kekecewaan mereka setelah mengetahui bahwa bias mereka membaca novel Kim Ji-yeong 1982. Novel yang sangat populer ini sampai diangkat menjadi sebuah film dengan judul yang sama. Setelah cari tau lebih jauh, ternyata novel ini mengangkat isu-isu feminisme. Seperti yang diketahui, di Korea Selatan patriarkinya masih sangat kental. Hal ini lah yang membuat beberapa fanboy Irene tidak terima, karena novel ini membicarakan hal yang menurut mereka tidak seharusnya dibaca. 

Sebenarnya, ada beberapa aktris, aktor, dan Idol Korea Selatan yang juga membaca novel ini. Seperti RM BTS, Sooyoung SNSD, Park Shin Hye dan masih banyak yang lain.

Mengetahui novel ini sudah ada versi terjemahan bahasa Indonesia, membuatku ingin segera membacanya, tapi baru di tahun 2022 aku bisa membelinya. Dapat harga murah hasil dari menyelami marketplace mencari novel preloved yang masih layak. Meski demikian, saat paket datang rasanya tetap senaaanggggg sekali. Pujaan hatiku dari beberapa tahun yang lalu akhirnya berjodoh juga denganku. Hahaha. 

Oke, cukup basa-basinya. Mari mulai membahas isi dari novel ini.

Sinopsis novelnya seperti ini:

Kim Ji-yeong adalah anak perempuan yang terlahir dalam keluarga yang mengharapkan anak laki-laki, yang menjadi bulan-bulanan para guru pria di sekolah, dan yang disalahkan ayahnya ketika ia diganggu anak laki-laki dalam perjalanan pulang dari sekolah di malam hari.

Kim Ji-yeong adalah mahasiswi yang tidak pernah direkomendasikan dosen untuk pekerjaan magang di perusahaan ternama, karyawan teladan yang tidak pernah mendapat promosi, dan istri yang melepaskan karier serta kebebasannya demi mengasuh anak.

Kim Ji-yeong mulai bertingkah aneh.

Kim Ji-yeong mulai mengalami depresi.

Kim Ji-yeong adalah sosok manusia yang memiliki jati dirinya sendiri.

Namun, Kim Ji-yeong adalah bagian dari semua perempuan di dunia.


Saat aku membaca novel ini, sejak dari bagian awal saja sudah membuatku ingin menangis. Saking bagus dan saking sangat dekatnya denganku (sebagai perempuan). Meski Korea Selatan dan Indonesia jelas memiliki banyak perbedaan, tapi kisah dalam novel Kim Ji-yeong ini bisa dibilang  mewakili banyak perempuan di luar Korea Selatan termasuk Indonesia. 

Tidak hanya menyajikan kisah fiksi, novel ini juga mengambil latar waktu dan peristiwa nyata yang terjadi dan berlangsung di Korea Selatan. Dicantumkan referensinya juga di footnote:


Meski terbilang cukup tipis, tapi novel ini sangat berbobot. Di dalamnya dijelaskan pula pengertian dari patriarki, misoginis, diskriminasi gender, kesetaraan gender dll yang masih juga dilengkapi dengan sumbernya (buku / artikel). 

Novel ini memuat paket lengkap pengalaman-pengalaman khasnperempuan. Baik itu pengalaman biologis (menstruasi, hamil, melahirkan, nifas dan menyusui). Serta pengalaman sosial (stigmatisai, subordinasi, marjinalisasi, kekerasan, dan beban ganda). Hal ini sangat menakjubkan, novel ini jauh melampaui ekspektasiku. Yang kukira hanya akan menceritakan kisah hidup Kim Ji-yeong sebagai perempuan Ia terpaksa melepaskan pekerjaannya demi merawat anak dan menghadapi berbagai tekanan (sebagai perempuan) sampai akhirnya kesehatan mentalnya terganggu. Ternyata yang diceritakan dalam novel ini dimulai sejak masa muda ibunya Kim Ji-yeong sampai ketika Kim Ji-yeong menjadi seorang ibu. 


Jujur, aku kesulitan memberi ulasan tentang ini karena rasanya ingin kutulis semuanya. Haha. Tapi tentu saja hal itu tidak akan kulakukan. Buku ini sangat bagus. Rasanya seperti ada yang mengerti apa keresahan-keresahan yang dialami perempuan. Rasanya seperti dipeluk oleh sebuah buku. 

Bagi kalian yang suka / tertarik dengan buku  yang membahas seputar perempuan, aku sangat merekomendasikan untuk membaca novel ini. Pelajaran di dalamnya sangat berharga. Bisa melatih simpati dan empati kita sebagai manusia. Mari kita lupakan sejenak perbedaan jenis kelamin di antara kita dan berfokus pada ketidakadilan yang dialami oleh manusia berjenis kelamin perempuan yang memang benar-benar ada dan terjadi. 

Rasanya ingin menangis lagi kalau mengingat kembali cerita dalam novel ini. Meskipun novel ini merupakan terjemahan, bahasanya sangat mudah difahami dan nyaman dibaca.

Baiklah, kurasa cukup sampai di sini saja ulasan dariku. Semoga bisa memberi sedikit gambaran tentang novel Kim Ji-yeong bagi teman-teman yang membaca review ini. Kuucapkan banyak terima kasih karena sudah berkenan membaca.

Sampai jumpa di review novel selanjutnya💜




Komentar