Drama korea Jirisan (gunung Jiri) menceritakan tentang jagawana / ranger yang bertugas menjaga taman Nasional Gunung Jiri. Taman Nasional Gunung Jiri merupakan Taman Nasional yang diresmikan di Korea Selatan pada tahun 1967. Drama ini diperankan oleh Jun Ji hyun sebagai Seo Yi Kang Dan Ju Ji Hoon sebagai Kang Hyun Jo serta sederet aktor dan aktris yang familiar bagi pecinta drama korea.
Jirisan menceritakan tentang gunung, cerita semacam ini baru pertama kali kutonton. Drama yang bergenre mystery dan fantasy ini memang ditulis berdasarkan kisah jagawana gunung jiri (terinspirasi).
Dalam drama ini diceritakan tugas jagawana adalah untuk menyelamatkan pendaki yang tersesat / orang yang meninggal di gunung. Para ranger berpatroli setiap hari demi menjaga keamanan dan kenyamanan para pendaki. Gunung Jiri merupakan gunung tertingi kedua di Korea Selatan, sering dijadikan sebagai tempat bagi orang-orang yang ingin mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Lebih dari itu, Gunung Jiri ternyata menyimpan banyak kisah kelam di dalamnya. Seperti penebangan ilegal, tragedi yang berujung kematian, serta misteri sebuah desa yang sudah mati.
Dari episode pertama disajikan proses evakuasi seorang anak kecil yang mendaki sendirian, ini membuatku semakin penasaran untuk nonton sampai selesai. Evakuasi sampai malam di tengah hujan badai yang mengerikan. Pergolakan antara logika dan hati nurani pun terjadi. Dari scene ini jadi tau gambaran hujan lebat ketika mengguyur gunung itu seperti apa. Keren banget sih menurutku.
Drama Jirisan juga menyuguhkan berbagai sisi keindahan dari gunung Jiri. Meski sempat menuai kritikan oleh Knetz karena menurut mereka CGI nya kurang bagus melihat nominal biaya produksi yang cukup besar. Tapi bagiku, sama sekali bukan masalah karena tidak mengganggu keserua dalam plot.
Pada episode awal aku sempat mengalami sedikit kebingungan dengan alur yang maju-mundur berkisar tahun 2018-2019-2020. Tahun 2018 sebagai waktu sebelum terjadinya tragedi di desa jimbatan hitam, tahun 2019 sebagai waktu terjadinya tragedi, dan tahun 2020 sebagai waktu pasca tragedi.
Terdapat area yang diperbolehkan untuk pendaki, serta area yang terlarang. Salah satu area terlarang yang menyimpan misteri besar adalah Desa Jembatan Hitam. Desa yang dulu dihuni sekitar 15 keluarga, kini tinggal puing-puing sisa kehidupan. Sebelum misteri tentang daerah ini terkuak, rentetan peristiwa meninggalnya para pendaki terlihat ganjal. Bukanlah hal baru ketika ada pendaki yang meninggal di gunung, karena kecelakaan bisa terjadi dimana saja. Namun, bagaimana jika kecelakaan digunakan sebagai kedok pembunuhan?. Bencana alam yang bisa terjadi di setiap musim, seperti banjir ketika musim hujan, kebakaran ketika musim kemarau pun bisa dimanfaatkan untuk aksi pembunuhan.
Meski para jagawana selalu berantisipasi dan bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam, dalam kesempatan sesempit itu juga bisa digunakan untuk melancarkan pembunuhan.
Otakku yang pas-pasan ini beberapa kali terkecoh dengan plot drama yang seakan menggiring untuk mencurigai beberapa tokoh. Ternyata mudah tertipu diriku haha.
Intinya keren banget dramanya, campuran aksi, komedi dan misteri menjadikan semakin menarik untuk terus ditonton sampai episode terakhir.
Cukup sekian yang bisa aku review dari drama ini. Bagi kalian yang penasaran dengan siapa dalang pembunuhan di Gunung Jiri?. Aku sangat merekomendasikan nonton. Meski 16 episode, tapi sama sekali tidak terasa melelahkan untuk ditonton.
Terima kasih sudah berkenan membaca review dariku yang ala kadarnya ini.
Sampai jumpa di review selanjutnya.💜
Komentar
Posting Komentar